Jokowi Tak Jadi Datang, Warga Tanjung Jabung Timur Kecewa

Merdeka.com - Warga Desa Lagan Tegah, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, beramai-ramai menunggu kedatangan Presiden Jokowi, Selasa (16/5). Namun, orang nomor satu di republik ini ternyata tidak jadi datang ke sana.

Masyarakat kecewa karena Jokowi batal datang ke desa mereka. "Padahal nya pos penjagaan sudah disiapkan, bahkan kami rela meninggalkan aktivitas untuk ke kebun untuk bertemu Pak Jokowi," kata Selamet, warga Desa Lagan Tegah.

"Kami merasa kecewalah Pak Jokowi tidak datang, kami hanya ingin lihat saja Pak Jokowi dengan penuh harapan, kita juga dari pagi itu ke kebun langsung pulang cepat supaya ketemu,"imbuhnya.

Namun, Presiden Jokowi yang memang tengah berkunjung ke Jambi malah tidak jadi datang ke Desa Laga Tegah. Padahal, kata Selamet, mereka berharap agar akses jalan dan pembangunan masjid di desanya bisa terbantu dengan kedatangan Jokowi.

"Karena jalan yang buruk sehingga akses pertanian sangat terhambat serta sulit untuk keluar dari kebun," jelasnya.

Sementara, kaum ibu Desa Lagan Tegah juga mengaku kecewa. Mereka telah menunggu kedatangan Presiden Jokowi.

"Kami duduk di sini pingin lihat Pak Jokowi dari dekat, malas kami lihat dari Tv terus, kami merasa kecewa sekali yang ditunggu tidak datang," kata Tia, warga Desa Lagan Tegah.

Dia mengaku menempuh perjalanan sekitar satu jam dari rumahnya menuju lokasi yang rencananya akan dikunjungi Jokowi. Wanita ini pun membawa anaknya dari sekolah untuk bertemu Jokowi. "Jadi kami bilang ke anak jangan pulang dulu ke rumah karena jauh, kita tunggu saja di sini," ujarnya.

"Harapan kalau bertemu Pak Jokowi, kami memohon agar harga buah pinang naik, akses jalan dibantu, harga buah kelapa dan sawit naik," tambahnya.

Sebelumnya, warga antusias menyambut kedatangan Jokowi ke Desa Lagan Tegah, Tanjung Jabung Timur untuk mengecek infrastruktur jalan. Infrastruktur jalan di kabupaten ini diketahui rusak berat

Warga Desa Lagan Tegah M Halimi mengatakan bahwa sudah dua tahun jalan Kabupaten Tanjung Jabung Timur rusak berat. "Itu saat hari hujan kita tidak bisa keluar karena kendaraan tidak bisa mengakses jalan," kata Halimi, Selasa (16/5).

Menurut dia, ada sekitar 13 kilometer jalan yang mengalami rusak berat. Akibatnya, perekonomian di wilayah itu menurun.

"Itu buah pinang saat ini murah hanya Rp6 ribu. Kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami, pernah di harga Rp20 ribu," ujar dia.